Senin, 14 September 2009

Penunggalan Adzan di Turki Akan Dihapus


Selain kondisi ekonomi, kesejahteraan sosial, pelayanan masyarakat, teknologi, pendidikan, dan lini kehidupan lainnya yang terus mengalami kemajuan pesat di Turki pasca dipimin PM Erdogan dalam tujuh tahun terakhir ini, kondisi keislaman di negeri pewaris imperium Utsmaniyyah itu, yang semula digerus dan diberangus oleh sekulerisme radikal ala Kemal Ataturk, kini juga terus menampakkan kemajuan yang signifikan.

Baru-baru ini, kepala urusan keagamaan Turki Dr. Ali Bardacoglu Hoca menggumumkan rencana penghapusan sistem penunggalan adzan (adzan diseragamkan dan disentralkan di satu tempat saja, meski banyak masjid) di negerinya.

"Kini kami tengah mengupayakan penghapusan aturan sentralisasi dan penunggalan adzan," kata Bardacoglu kepada surat kabar Turki, Vekti (9/9).

Menurut Bardacoglu, rencana dihapuskannya aturan sentralisasi dan penunggalan adzan yang merupakan warisan era sekuleris ektrim rezim Kemalis itu lebih didasarkan pada demokrasi, yaitu ketika banyak masyarakat menghendaki dihilangkannya aturan itu.

"selain itu, kami juga melihat para penduduk yang tinggal di pedesaan, tentu saja mereka ingin mendengarkan suara azan dari anak kampung mereka sendir, bukan dari radio atau televisi," terang Bardacoglu.

Ditambahkan Bardacoglu, di samping hal tersebut, dewan fatwa Turki yang dipimpinnya juga menghendaki untuk melestarikan tradisi adzan dan memiliki banyak muadzin yang melantunkan seruan shalat itu dengan suara mereka yang merdu.

"Insyaallah, penghapusan aturan penunggalan adzan ini akan dihapus secara pelan-pelan dan bertahap, kita mulai dari kawasan pedesaan dan perkampungan, lalu merambah ke kawasan perkotaan," imbuhnya optimis. [atj/alm/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar