Kamis, 03 September 2009

Kiai NU, Ada Pemalsuan Kitab-Kitab Ulama Timteng

Seorang kiai pengasuh Pondok Pesantren Denanyar Jombang, KH Aziz Masyhuri mengklaim, terdapat pembajakan terhadap kitab-kitab ulama sunni. Dihapus oleh mereka yang menolak anjuran doa tawashul.

Ia mencontohkan, dalam kitab Al-Adzkar terbitan Saudi Arabia, salah satu bagian penting yang menjelaskan tentang ajaran tentang berdoa dengan perantara atau tawashul, sengaja dihapus. Kiai Aziz menduga, karena dianggap bertentangan dengan ajaran Wahabi.

Selain itu, kiai Aziz juga mengklaim terjadi pembajakan kitab oleh penerbit Darul Kutub Al-Ilmiyah di Libanon terhadap kitab Sirajut Thalibin karya Syekh Ihsan Jampes. “Beberapa kitab terbitan Timur Tengah yang beredar di Indonesia telah dipalsukan,” tambahnya.

Pertengahan bulan lalu, mantan ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) ini menuturkan, dirinya telah lama menemukan manipulasi itu. Kabarnya ia telah mengatakan sejak awal tahun 2000.

Selain kitab Al-Adzkar, alam kitab Tafsir Shawi, misalnya, ditengarai terjadi penghapusan beberapa baris, sehingga memenggal isi pokok kitab tersebut.

Menurut Kiai Aziz, pihaknya sempat mengirimkan surat protes kepada pihak penerbit Saudi Arabia. Surat protes itu atas sepengatahuan Dr KH Agil Al Munawwar (menteri Agama saat itu). Sayangnya, surat protes itu tidak pernah ditanggapi oleh Saudi.

Kiai Aziz menduga masih banyak kitab yang sisinya sudah diacak-acak seperti itu. Karenanya ia meminta PBNU dan kalangan pesantren untuk kritis terhadap keaslian kitab yang dikaji.

”Kita perlu terus men-tashih kembali kitab-kitab yang akan dikaji di pesantren, agar tidak menyebabkan kepeincangan dan kesesatan,” katanya

Sesepuh NU yang rajin menghimpun arsip NU ini juga berharap agar penyelidikan terhadap kasus pembajakan kitab Sirajut Thalibin sekaligus dijadikan momentum untuk mengkaji kitab yang ada. Kajian itu baik dari segi hak cipta maupun dari segi matan atau isinya agar bila terjadi penyimpangan bisa segera diluruskan.

“Ini salah satu bentuk menjaga nilai-nilai Aswaja yang saat ini memang sedang banyak menghadapi tantangan baik dari kelompok liberal yang marak di kalangan muslim Timur Tengah, maupun rongrongan dari kelompok fundamentalis Islam sebagaimana dilakukan terhadap kitab Al-Adzkar tersebut,” katanya. (md/nam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar