Selasa, 01 September 2009

MUI Yakin Idul Fitri Bisa Serentak

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut berkeyakinan, Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriyah akan dirayakan secara serentak oleh umat Islam di seluruh Indonesia pada 21 September 2009.


"Saya yakin serentak karena berdasarkan perhitungan, 1 Syawal (1430 Hijriyah) akan bisa dilihat pada 21 September nanti," kata Ketua Umum MUI Sumut, Prof Dr H. Abdullah Syah di Medan, Selasa.

Dia mengatakan, berdasarkan perhitungan seluruh ahli hisab di Indonesia, bulan sudah dapat terlihat pada tanggal 21 September tersebut.

Saat itu bulan diperkirakan sudah berada di atas ufuk dengan ukuran di atas dua derajat. "Jadi, kemungkinan bulan dapat dilihat di semua daerah sangat besar," katanya.

Jika itu yang terjadi, kata Abdullah Syah, umat Islam tidak diperbolehkan lagi untuk menjalankan ibadah puasa karena sudah memasuki bulan Syawal.

"Berpuasa pada tanggal 1 Syawal bukan berpahala lagi, justru sudah haram hukumnya," kata Guru Besar IAIN Sumut itu.

Apabila ada kekurangan hari dalam berpuasa disebabkan terlambat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, diwajibkan kepada mereka "mengqadha" atau menggantinya di lain hari, katanya menambahkan.

Meski demikian, kata dia, umat Islam diharapkan tetap bersatu dan serentak dalam merayakan Idul Fitri jika bulan tidak dapat terlihat secara bersama-sama.

Abdullah Syah mengharapkan tokoh dan pimpinan umat Islam tidak menonjolkan sikap "ego" kelompok masing-masing dan tidak "ngotot" mempertahankan alasan matla (tempat terbit bulan).

Dengan wilayah Indonesia yang begitu luas, tentu saja matla-nya akan berbeda sehingga terus akan menimbulkan perbedaan jika bersikeras mempertahankan alasan tersebut.

Namun, jika penglihatan terhadap matla itu tidak terlalu jauh perbedaan waktunya dan tidak melebihi dari 24 jam, sudah selayaknya penetapan 1 Syawal bisa disatukan. "Jika tidak, umat Islam terkesan tidak bersatu di mata umat lain," katanya. [ant/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar