Sabtu, 30 Mei 2009

PLN Nunukan Umbar Janji (Lagi)

Tadi waktu baca koran lokal, ada berita tentang alasan PLN Nunukan merazia dan memutuskan jalur listrik yang ilegal. Katanya agar bisa menyeimbangkan kemampuan listrik di Nunukan, sehingga bisa dilakukan pemasangan baru nantinya. Waduh! Kenapa malah masyarakat yang disalahkan? Lalu pihak yang merusak mesin-mesin pembangkit listrik itu kenapa tidak disalahkan juga? Kan tidak profesional mengoperasikan dan merawat mesin pembangkit listrik (mungkin lebih ahli lagi siswa-siswi kita yang masih sekolah di SMK Negeri 1 Nunukan). Jangan cuma warga saja yang disalahkan, PLN Nunukan harusnya lebih salah lagi karena tidak pandai dan tidak ahli mengoperasikan mesin pembangkit listrik, dan PLN Nunukan harusnya ditertibkan juga dengan cara diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK.

Terus kata mereka lagi, mereka tidak punya data riil tentang jumlah pemakaian listrik di Nunukan. Memang kemana saja tahun-tahun kemarin? Kenapa baru sekarang mau didata dan dirazia? Tahun-tahun lalu berarti PLN Nunukan tidak bekerja sesuai tugasnya, alias tidak profesional. Data-datanya saja tidak valid, bagaimana dengan laporan pengelolaan keuangannya? Tidak menutup kemungkinan akan adanya penyimpangan atau korupsi. Berarti PLN Nunukan harus rela diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Saya tidak habis pikir kenapa para Pemuda dan aktifis Nunukan yang lain tidak berani menyuarakan kesengsaraan warganya sendiri, malah hanya menunggu orang lain saja yang berbuat dan tinggal diam tutup mulut cari enaknya saja. Tapi lebih kacau lagi jika ada yang sampai adu jotos, adu massa ataupun marah-marah didepan petugas PLN, cara-cara seperti itu terbukti tidak efektif dan tidak menyelesaikan masalah yang sebenarnya.

Terus, dengan tanpa rasa bersalah PLN Nunukan meminta agar Pemda Kabupaten Nunukan memberikan satu unit mesin pembangkit listriknya kepada PLN, maka pemasangan baru akan signifikan katanya. Waduh! Nggak mau tobat juga ya membohongi warga dan Pemda Nunukan, janji yang dahulu saja belum ditepati, malah mau membuat janji baru lagi.

"KELEDAI SAJA TIDAK PERNAH JATUH KELUBANG 'PENIPU' YANG SAMA". Ya nggak Bang???

Formulir Pengaduan ke Badan Pemeriksaan Keuangan atau BPK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar